SAMBAS - Mutu
rambutan Kecamatan Sajad Desa Tengguli tak kalah dengan Rambutan yang ada di
Luar Negeri. Namun, tidak semua jenis rambutan bisa diekspor, Ada syarat-syarat
tertentu yang diminta pihak importir. (7/12/2016)
Rambutan merupakan buah khas negeri tropis. Tak heran
bila ia mendapat julukan tropical fruit. Rambutan menjadi buah yang memiliki banyak
penggemar, terutama bagi kita yang tinggal di Kalimantan Barat. Memiliki nama
ilmiah Nephelium lappaceum, buah eksotis yang mudah ditemui di Indonesia
ini kaya akan nutrisi, mulai dari vitamin C, kalsium, hingga zat besi. Di Indonesia memang belum punya standar mutu
buah-buahan untuk memenuhi permintaan tersebut. Tapi setidaknya buah yang satu
ini dapat memanjakan lidah sesaat jika dimakan.
Akan tetapi Pak Waldi yang juga bergerak di bidang ekspor
buah-buahan asal Senyawan ia mengatakan bahwa mutu dari buah yang akan dijual
haruslah yang sudah matang, agar buahnya tidak masam. Kesulitannya sebagai
seorang eksportir rambutan ke kecamatan-kecamatan di Sambas, Tebas, Pemangkat
bahkan ke Singkawang, adalah belum bisa menyediakan rambutan bermutu bagus
secara teratur. Pak Udin pun mempunyai masalah yang sama. "Tidak ada
pemasok yang mempunyai pohon rambutan dalam jumlah banyak dan yang buahnya
bagus- bagus," keluhnya.
Mutu rambutan Indonesia sebetulnya bisa dibanggakan.
Malah menurut Pak Udin dari penampungan yang ada, rambutan kita bisa menyaingi luar
negeri, negara yang tersohor dengan mutu buahnya. "Rambutan luar negeri
masih kalah dibandingkan rambutan tengguli," tutur Pak Udin. Namun, baik Pak
Udin maupun Pak Waldi sama-sama sepakat bahwa hanya jenis-jenis rambutan
tertentu yang laku diekspor. Ini ada hubungannya dengan persyaratan yang
diminta pihak pembeli.
Berbicara soal ekspor memang tidak terlepas dari soal
mutu. Menurut kedua eksportir tadi, beberapa syarat yang harus dipenuhi
rambutan mutu ekspor adalah sebagai berikut.
1.
Warna merah cerah
2.
Rasanya manis dan mengelotok
3.
Ukurannya besar dan seragam
4.
Bulu rambutan panjang dan kasar
5.
Disertai tangkai buah
6.
Bersih
"Ini merupakan musim panen
kesekian kalinya yang pernah terjadi. Sudah berlangsung selama setidaknya 2minggu
dari sekarang, dan sepertinya kita masih akan panen selama 1 bulan atau
lebih," tutur Pak Udin.
Narasumber: Pak Waldi dan Pak Udin selaku Pengekspor buah Rambutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar