Sepanjang masa keyakinan selalu
mempercayai kejujuran sebagai sesuatu yang rasional dan mengarah kepada logika
yang dapat menjatuhkan realita. Kejujuran merupakan tonggak dan tiang sebuah
keyakinan, karena kita tahu, tanpa
keyakinan tak ada kepercayaan diri yang tumbuh berkembang pada nilai-nilai
estetika dan simbolik.
Kejujuran tak pernah terlepas dari
moral dan budi pekerti secara luhur maupun dilihat dari hukum-hukum yaang
berlaku. Kekuatan kejujuran sangat diperhatikan dan diinginkan dalam berbagai
sendi kehidupan, dalam perputarannya kejujuran diperhatikan secara jelas dalam
agama, bahkan seluruh agama yang ada di dunia sangat simpati dan bersama
berkampanye memperjuangkan kejujuran. Hal ini membuktikan bahwa kejujuran tak
pernah disembunyikan untuk dilihat tapi selalu dikejar dan diperlukan dalam
bermasyarakat sosial.
Pribadi saya sebagai mahasiswa
memandang kejujuran sebagai tiang hidup dan berusaha untuk mengimplementasikan
baik secara difinisi maupun ikhtiar. Sayapun merasakan bahwa kejujuran susah
untuk dibuktikan bahkan orang-orang melihatnya sebagai hal yang biasa.
Perkembangan zaman selalu membuat sesuatu hal bersifat tertinggal, dan membuat
hal tertinggal itu dipandang sebagai suatu kesenjangan.
Permasalahan kejujuran yang ada
dinegeri kita adalah kurangnya kesadaran yang jelas dan masyarakat kita masih
saja berpikir pendek. Artinya tidak melihat efek samping dan dampak yang
terjadi ketika kita tidak berpegang teguh pada kejujuran, selalu saja sesuatu
yang terkesan baik diawal menjadi perihal bahan rebutan dalam masyarakat, hal
ini menjadi bahan persaingan yang mendasar sehingga timbul rasa untuk menang
dengan menghalalkan berbagai cara masyarakat selalu saja menolak jujur karena
ingin mendapatkan sesuatu yang dilihatnya baik.
Kejujuran memang bisa sangat
menyakitkan. Tetapi itu lebih baik daripada berbahagia karena kebohongan.
Sebagai contoh kasus korupsi, kolusi dan nepostisme yang melanda negeri
kita. Masalah ini hanya berakar pada kurangnya kejujuran dan rasa rendah
hati bagi para penjilat uang rakyat ini, dalam logika pikiran para koruptor
hanya berpikir untuk dirinya hidup mengejar dua hal yang pertama harta, dan
yang kedua adalah tahta.
Nilai di rebut kejujuran di abaikan,
dari sudut pandangan sosial masyarakat kita memang mengejar nilai baik itu
tahta, harta, dan sebagainya. Nilai kehidupan memang dianggap sebagai kebutuhan
yang harus dimiliki oleh masyarakat. Nilai bersifat cita-cita dan tujuan, jika
didefinisikan merupakan sesuatu yang diperjuangkan dengan usaha yang keras
untuk menghasilkan hasil yang jelas. Di dalam proses menuju hasil yang jelas
ini, etos terhadap kejujuran selalu saja tidak diperhatikan, masyarakat hanya
berjalan bagaikan air mengalir begitu saja walau itu bercampur dengan
kebohongan.
Kebohongan hanya sesuatu yang sesat
tak memperlihatkan jalan yang lurus tapi mempelihatkan jalan yang berliku penuh
dengan kebohongan yang lain. Kebohongan hanyalah benih dari berbagai
penyimpangan perilaku khususnya pembinaan karakter masyarakat soal kesadaran
dan kepedulian terhadap perilaku jujur dalam berbagai sendi kehidupan
Jika kita memiliki masyarakat yang
peduli kejujuran dan menomor duakan nilai, yakin dan percaya tingkat kriminal
yang ada di negeri kita akan berkurang. Melihat kriminalitas yang ada di
negara kita setiap tahunnya cenderung naik bahkan beberapa media mengungkapkan
setiap 1 menit 32 detik terjadi kasus kriminalitas.
Bayangkan, kita ingin menjadi bangsa
yang seperti apa? jika nilai kejujuran tidak kita tanamkan sejak dini, pengaruh
lingkungan memang berat untuk ditinggalkan tetapi secara proses yang
panjang dibarengi dengan ikhtiar dan doa dan dilakukan secara terbiasa
membuat kejujuran akan tertanam sendiri dalam lingkungan kita. Dengan kejujuran
membuat bangsa kita menjadi bangsa yang percaya diri dan memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap bangsanya.
Diperlukan 1000 kebohongan untuk
menutupi 1 kebohongan, tapi hanya perlu sebuah kejujuran untuk mengakhirinya.
Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya dari pada berlian, dan ada
3 hal yang tak lama bersembunyi, pertama matahari, kedua bulan dan
terakhir kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar