Rabu, 26 Juli 2017

Nilai Direbut, Kejujuran Diabaikan!





Sepanjang masa keyakinan selalu mempercayai kejujuran sebagai sesuatu yang rasional dan mengarah kepada logika yang dapat menjatuhkan realita. Kejujuran merupakan tonggak dan tiang sebuah keyakinan,  karena kita tahu, tanpa keyakinan tak ada kepercayaan diri yang tumbuh berkembang pada nilai-nilai estetika dan simbolik.
Kejujuran tak pernah terlepas dari moral dan budi pekerti secara luhur maupun dilihat dari hukum-hukum yaang berlaku. Kekuatan kejujuran sangat diperhatikan dan diinginkan dalam berbagai sendi kehidupan, dalam perputarannya kejujuran diperhatikan secara jelas dalam agama, bahkan seluruh agama yang ada di dunia sangat simpati dan bersama berkampanye memperjuangkan kejujuran. Hal ini membuktikan bahwa kejujuran tak pernah disembunyikan untuk dilihat tapi selalu dikejar dan diperlukan dalam bermasyarakat sosial.
Pribadi saya sebagai mahasiswa memandang kejujuran sebagai tiang hidup dan berusaha untuk mengimplementasikan baik secara difinisi maupun ikhtiar. Sayapun merasakan bahwa kejujuran susah untuk dibuktikan bahkan orang-orang melihatnya sebagai hal yang biasa. Perkembangan zaman selalu membuat sesuatu hal bersifat tertinggal, dan membuat hal tertinggal itu dipandang sebagai suatu kesenjangan.
Permasalahan kejujuran yang ada dinegeri kita adalah kurangnya kesadaran yang jelas dan masyarakat kita masih saja berpikir pendek. Artinya tidak melihat efek samping dan dampak yang terjadi ketika kita tidak berpegang teguh pada kejujuran, selalu saja sesuatu yang terkesan baik diawal menjadi perihal bahan rebutan dalam masyarakat, hal ini menjadi bahan persaingan yang mendasar sehingga timbul rasa untuk menang dengan menghalalkan berbagai cara masyarakat selalu saja menolak jujur karena ingin mendapatkan sesuatu yang dilihatnya baik.
Kejujuran memang bisa sangat menyakitkan. Tetapi itu lebih baik daripada berbahagia karena kebohongan. Sebagai contoh kasus korupsi, kolusi dan nepostisme yang melanda negeri kita.  Masalah ini hanya berakar pada kurangnya kejujuran dan rasa rendah hati bagi para penjilat uang rakyat ini, dalam logika pikiran para koruptor hanya berpikir untuk  dirinya hidup mengejar dua hal yang pertama harta, dan yang kedua adalah tahta.
Nilai di rebut kejujuran di abaikan, dari sudut pandangan sosial masyarakat kita memang mengejar nilai baik itu tahta, harta, dan sebagainya. Nilai kehidupan memang dianggap sebagai kebutuhan yang harus dimiliki oleh masyarakat. Nilai bersifat cita-cita dan tujuan, jika didefinisikan merupakan sesuatu yang diperjuangkan dengan usaha yang keras untuk menghasilkan hasil yang jelas. Di dalam proses menuju hasil yang jelas ini, etos terhadap kejujuran selalu saja tidak diperhatikan, masyarakat hanya berjalan bagaikan air mengalir begitu saja walau itu bercampur dengan kebohongan.
Kebohongan hanya sesuatu yang sesat tak memperlihatkan jalan yang lurus tapi mempelihatkan jalan yang berliku penuh dengan kebohongan yang lain. Kebohongan hanyalah benih dari berbagai penyimpangan perilaku khususnya pembinaan karakter masyarakat soal kesadaran dan kepedulian terhadap perilaku jujur dalam berbagai sendi kehidupan
Jika kita memiliki masyarakat yang peduli kejujuran dan menomor duakan nilai, yakin dan percaya tingkat kriminal yang ada di negeri  kita akan berkurang. Melihat kriminalitas yang ada di negara kita setiap tahunnya cenderung naik bahkan beberapa media mengungkapkan setiap 1 menit 32 detik terjadi kasus kriminalitas.
Bayangkan, kita ingin menjadi bangsa yang seperti apa? jika nilai kejujuran tidak kita tanamkan sejak dini, pengaruh lingkungan memang berat untuk ditinggalkan tetapi secara proses yang panjang  dibarengi dengan ikhtiar dan doa dan dilakukan secara terbiasa membuat kejujuran akan tertanam sendiri dalam lingkungan kita. Dengan kejujuran membuat bangsa kita menjadi bangsa yang percaya diri dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap bangsanya.
Diperlukan 1000 kebohongan untuk menutupi 1 kebohongan, tapi hanya perlu sebuah kejujuran untuk mengakhirinya. Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya dari pada berlian, dan ada 3 hal yang tak lama bersembunyi, pertama matahari, kedua bulan dan terakhir  kebenaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dear Sahabat

Aku mengenal yang namanya sahabat sudah dari aku mulai hidup dan terlahir kedunia ini, dan setelah aku mencelangkan mata dan melihat dunia y...